Diperbaharui Ribuan orang, beberapa di antara mereka mengenakan pakaian tradisional, dilaporkan melakukan protes di luar gedung DPRD Papua.
Mereka menolak otonomi khusus yang diberikan kepada provinsi tersebut, yang seperti dikatakan pemimpin protes itu, Markus Haluk, kepada kantor berita AFP, telah gagal melindungi penduduk asli Papua.
Ia meminta pemerintah Indonesia dan masyarakat Papua melakukan dialog dengan mediator yang netral. Source
Mereka menolak otonomi khusus yang diberikan kepada provinsi tersebut, yang seperti dikatakan pemimpin protes itu, Markus Haluk, kepada kantor berita AFP, telah gagal melindungi penduduk asli Papua.
Ia meminta pemerintah Indonesia dan masyarakat Papua melakukan dialog dengan mediator yang netral. Source
Tahanan politik Papua dibebaskan
Diperbaharui
Seorang aktivis Papua, Yusak Pakage, yang dipenjara karena mengibarkan bendera separatis yang dilarang, telah dibebaskan setelah menerima grasi dari Presiden.
Yusak ditangkap tahun 2004 di Jayapura karena mengibarkan bendera Bintang Kejora dalam sebuah upacara memperingati deklarasi kemerdekaan Papua tahun 1962.
Pada 2005, ia dihukum 10 tahun penjara atas tuduhan subversi.
Nazarudin Bunas, kepala kantor Hukum dan HAM Papua, menyatakan ia dibebaskan Rabu lalu berdasarkan keputusan presiden bertanggal 24 Juni yang menerima permohonan pengampunan dari Yusak Pakage.
Bunas menyatakan ini merupakan grasi pertama yang diberikan kepada tahanan politik di Papua. Source
Yusak ditangkap tahun 2004 di Jayapura karena mengibarkan bendera Bintang Kejora dalam sebuah upacara memperingati deklarasi kemerdekaan Papua tahun 1962.
Pada 2005, ia dihukum 10 tahun penjara atas tuduhan subversi.
Nazarudin Bunas, kepala kantor Hukum dan HAM Papua, menyatakan ia dibebaskan Rabu lalu berdasarkan keputusan presiden bertanggal 24 Juni yang menerima permohonan pengampunan dari Yusak Pakage.
Bunas menyatakan ini merupakan grasi pertama yang diberikan kepada tahanan politik di Papua. Source
Tidak ada komentar:
Posting Komentar