WELCOME TO WEB FGPBP

Mungkin anda berfikir, akulah manusia yang paling tidak beruntung dan bodoh, karena kecintaan ku terhadap negeri ku lebih besar dari yang kau dapat dari ku...tapi satu hal yang kau tahu, bahwa aku berjalan bersama suatu kebenaran yang dunia telah menolaknya...sebab yang ku tahu...kebenar itu akan memerdekakan aku.

4 Jul 2010

Masuk Daftar Kabinet OPM, Thaha ‘Berang ‘

Thaha Alhamid: Kabinet  TPN/OPM  Upaya Pengalihan Isu  Tentang Kegagalan Otsus


JAYAPURA—Namanya disebut masuk daftar, salah satu anggota Kabinet Negara yang diinginkan TPN/OPM, Sekjen Presidium Dewan Papua (PDP) Thama Alhamid  mengaku kaget bercampur marah.  Ia mengatakan, dirinya disebut masuk dalam kabinet OPM itu baru diketahui dari wartawan yang hendak mengkonfirmasikan berita terbut.
Untuk itu Thaha belum  bisa memberikan tanggapan lebih jauh. “Bagaimana saya mau menanggapi, sedangkan isu itu saya baru tahu dari anda,”jelasnya dengan nada tinggi saat dihubungi Bintang Papua guna mengkonfirmasi kebenaran berita tersebut.
Namun demikian, menurut dia,  kabinet TPN/OPM tersebut hanyalah  suatu  bagian dari upaya pemerintah untuk mengalihkan isu tentang kegagalan  Otonomi Khusus (Otsus) di Provinsi Papua. “Isu kabinet tersebut seolah- olah Papua  dalam keadaan gawat,” tukasnya.  Pasalnya, surat  yang berisi susunan kabinet yang diinginkan  TPN/OPM sebagaimana yang disampaikan Bupati Puncak Jaya  Lukas Enembe, lanjutnya, informasi tersebut perlu dicek secara lebih teliti,  agar tak terjebak dalam suatu pengalihan atau penyesatan isu.
Berkaitan dengan ‘Kabinet” TPN/OPM, tambahnya,  pihaknya tak bisa menanggapinya. “ Informasi ini justru saya dapat dari Anda. Tapi buat saya isu kabinet itu bukan  konten yang menarik untuk didiskusikan,”  ujarnya.
Menurutnya,  masalah yang mendesak  untuk dibahas  justru kegagalan Otsus. Pasalnya, isu kabinet  yang diinginkan TPN/OPM tersebut  selama ini  sudah  terlalu banyak dibentuk.  Bahkan  telah didengungkan sejak tahun 1961 silam, tapi hingga kini tak ada yang diselesaikan.
Bahkan, lanjutnya, pihaknya menilai surat  yang berisi susunan kabinet yang diinginkan  TPN/OPM tersebut merupakan suatu upaya sistimatis dari pemerintah  untuk mengalihkan isu,  agar orang tak mengutak atik kegagalan Otsus sekaligus ingin melempar tanggungjawab kegagalan Otsus kepada pihak lain.
Dikatakan,  sebagaimana  11 poin tuntutan  rakyat  dalam Mubes MRP beberapa waktu lalu antara lain keputusan rakyat Papua  bahwa Otsus  gagal. Pasalnya,  pemerintah telah gagal membangun Papua selama Sembilan tahun perjalanan Otsus. Buktinya, rakyat Papua selalu termarginal.  Karena itu, pemerintah baik gubernur, bupati/walikota  mesti  bertanggungjawan kepada rakyat  tentang kegagalan Otsus.
“Pemerintah ingin memperbaiki kepercayaan orang Papua terhadap  NKRI, makanya ada Otsus.  Tapi  kegagalan Otsus bukan kesalahan  rakyat tapi karena pemerintah  tak melaksanakan UU Otsus dengan konsisten,” urainya.  “Kalau Otsus  berhasil  mengapa hari ini orang  terus  menuntut  referendum dan merdeka.”
Karena itu, tuturnya, masalah yang  lebih krusial adalah menolong masyarakat untuk  mengolah dan mencari solusi terbaik  akibat kegagalan  Otsus  bukannya  terjebak  isu kabinet, ” tukasnya. Kenapa Otsus gagal perlu dicari solusinya bukan malah mengalihkan isu untuk menggagalkan Otsus.
Karena itu, menurutnya, pihaknya menyarankan kepada media massa untuk lebih cerdas menyampaikan isu- isu pembangunan dan bukan  penyesatan isu. “Saya pikir media massa dapat menolong rakyat melalui pemberitaan yang jernih dan cerdas sehingga Otsus bisa gagal,” tukasnya.
Ketika ditanya apakah ia mendukung kemerdekaan bangsa Papua Barat, menurutnya, dirinya selama ini terus berjuang  dengan  caranya tersendiri.
Sebagaimana dilaporkan,  susunan kabinet TPN/OPM  sebagaimana  isi surat  yang dikirim kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serta Presiden Amerika Serikat Barack Obama  yang telah dipublikasikan Bupati Puncak Jaya Lukas Enembe SSos di kediamannya di Mulia, ibukota Kabupaten Puncak Jaya, Kamis (1/7) malam. (mdc)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar