WELCOME TO WEB FGPBP

Mungkin anda berfikir, akulah manusia yang paling tidak beruntung dan bodoh, karena kecintaan ku terhadap negeri ku lebih besar dari yang kau dapat dari ku...tapi satu hal yang kau tahu, bahwa aku berjalan bersama suatu kebenaran yang dunia telah menolaknya...sebab yang ku tahu...kebenar itu akan memerdekakan aku.

16 Sep 2010

Brimob Ngamuk, Tembak Warga, 2 Tewas 1 Kritis

MANOKWARI—Kota Injil Manokwari mendadak mencekam. Ini menyusul adanya aksi penembakan warga yang dilakukan oknum Brimob setempat. Akibat penembakan itu 2 warga dilaporkan tewas dan satu lagi kritis. 
Bermula, ketika puluhan anggota Brimob mengamuk dan menembaki warga Manokwari Papua Barat, Rabu 15 Septembar.  AKibatnya Warga Manokwari tumpah ruah ke jalan, Kamis 16 Septembar, aktivitas pun lumpuh.
Dari keterangan yang berhasil dihimpun, mengamuknya puluhan Brimob itu bermula ketika, pada Rabu malam sekitar pukul 19.30 WIT, terjadi kecelakaan lalu lintas di Jalan Esau Sesa Manokwari Selatan.
Seorang Pejalan kaki ditabrak motor. Lalu warga yang berada di lokasi melihat pengendara motor kabur ke arah markas Brimob yang tidak jauh dari tempat terjadinya kecelakaan.  Puluhan warga kemudian menuju
markas Brimob, disana terjadi percekcokan. SOURCE
Warga lantas memanah dua anggota Brimob masing-masing Brigadir Amri dan Ismail. Kontan, anggota Brimob mengamuk dan menyisir perkampungan di sekitar lokasi kecelakaan. Brimob kemudian menembaki warga di sekitar secara membabi buta. Akibatnya, 2 warga tewas dan satu
kritis.
Korban yang tertembak, baru ditemukan Kamis pagi. Nama warga yang Tewas tertembak, Naftali Kuan tertembak di paha kanan, lutut belakang dan dikepala. Septianus Kuan luka tembak di badan. Sementara yang luka kritis bernama  Antipeniman dan saat ini masih dirawat di RSUD Manokwari.
Buntutnya, warga kemudian mengamuk dan memblokir jalan menuju Bandara Rendani Manokwari. Massa juga sempat mengarak jenazah Septinuas Kuan ke kantor DPRD Manokwari.
Di kantor Bupati Manokwari, massa menunutut ganti rugi 30 Milliar, seluruh biaya pemakaman korban ditanggung Kapolres, Brimob angkat kaki dari Manokwari, tanah Markas Brimob harus ditarik dan jangan digunakana lagi sebagai markas.
Menyikapi tuntutan warga, Bupati Mnadacan berjanji akan menyelidiki kasus ini hingga tuntas. Namun, ia juga meminta warga membantu Polisi melakukan pengusitan. Sementara Ketua DPRD Manokwari, Yosias Karoi meminta Brimob angkat kaki dari Manokwari. ‘’Kalau hanya menyakiti
warga silahkan angkat kaki dari tanah Manokwari,’’ tegasnya.
Situasi Manokwari masih mencekam, warga berkonsenyrasi di sudut-sudut jalan. Sejumlah toko memilih tutup, aktivitas pun lumpuh.
7 Anggota Brimob Penembak Warga Diperiksa
Sementara itu, 7 anggota brimob yang diduga bertanggung jawab atas penembakan  tersebut diperiksa secara intensif oleh Provost Polres Manokwari Papua Barat.
‘’Tujuh personel Brimob yang ditengarai melakukan penembakan terhadap warga, saat ini sedang diperiksa. Mereka,’’ ujar Kapolres Manokwari AKBP Bambang Ricky saat dikonfirmasi Kamis 16 September.
Menurutnya, anggota Brimob yang diperiksa, adalah mereka yang melakukan penyisiran di kampung warga, dan kemudian menembak sejuah warga. ‘’Yang kami periksa, adalah anggota yang menyisir dan diduga melakukan penembakan,’’ jelasnya.
Namun, Kapolres mengatakan, sebenarnya apa yang dilakukan anggota brimob saat itu sudah sesuai prosedur. Dimana, saat dilakukan penyisiran, warga tidak mengindahkan sejumlah tembakan peringatan,sehingga dikeluarkan tembakan untuk melumpuhkan. ‘’ Saya yakin Protap yang dijalan sudah sesuai, tapi untuk memperjelasnya,  pemeriksaan
harus dilakukan terhadap ketujuh anggota brimob tersebut, dan jika ditemukan ada kesalahan tentu akan diproses sesuai degan hukum yang berlaku,’’ucapnya.
Mengenai kronologis, terang Kapolres,  berawal ketika ada kecelakaan lalu lintas di Jalan Esau Sesa Manokwari, motor menabrak pejalan kaki.
Lantas pengendara motor kabur meninggalkan motornya. Ia lari menuju markas Brimob yang tidak jauh dari lokasi kecelakaan. Beberapa anggota brimob kemudian mendatangi lokasi kecelakaan untuk menenangkan warga yang saat itu sudah berkumpul dan marah.
‘’Massa sudah emosi sambil menenteng panah, parang dan balok kayu, sehingga saat Brimob berupaya menenangkan, malah diserang. Warga memukul kepala Brigadir Amri dan memanah paha brigadir Ismail,’’ ujar Kapolresta.
Kontan, anggota brimob yang lain tidak terima, lalu mendatangi TKP makukan penyisiran untuk mencari warga yang melakukan pemukulan.
‘’Saat menyisir anggota Brimob memberikan tembakan peringatan tapi warga tidak mengindahkan dan terus melawan, sehingga diberikan tembakan melumpuhkan. Seorang warga bernama Naftalia Kuan, kakinya ditembak,’’ ujarnya.
Warga yang tertembak kemudian digotong menuju markas Polres Manokwari untuk dimintai keterangan, tapi karena kondisinya yang parah, yakni luka tembak di paha kanan dan kepala serta telinga mengeluarkan darah, ia dilarikan ke RSUD Manokwari, dan tidak berapa lama kemudian meninggal. ‘’Naftali Kuan tewas di Rumah sakit,’’singkatnya.
Sedangkan korban wanita bernama Antomina Kuan yang juga terkena tembakan, malam itu juga dilarikan ke RSUD dan sampai saat ini kondisinya masih kritis.
Sementara korban bernama Septi Kuan baru ditemukan Kamis pagi dalam kondisi tidak bernyawa di jurang tidak jauh dari lokasi. Belum bisa dipastikan apakah tewas karena tembakan atau terjatuh ke jurang.
Kapolres tidak bisa memastikan berapa tembakan yang dikeluarkan anggota Brimob saat peristiwa itu terjadi. ‘’Saya tidak bisa memperkirakan berapa tembakan yang keluar saat itu,’’ ucapnya.
Mengenai tuntutan warga, agar Kapolres diganti dan anggota brimob ditarik dari Manokwari, Bambang menegaskan, semua tergantung pimpinan. Sementara, situasi Manokwari, saat ini berangsur pulih. Aktivitas mulai berjalan, toko-toko mulai buka. Meski di sejumlah titik aparat Kepolisian di bantu TNI masih  berjaga-jaga. 
(jir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar