WELCOME TO WEB FGPBP

Mungkin anda berfikir, akulah manusia yang paling tidak beruntung dan bodoh, karena kecintaan ku terhadap negeri ku lebih besar dari yang kau dapat dari ku...tapi satu hal yang kau tahu, bahwa aku berjalan bersama suatu kebenaran yang dunia telah menolaknya...sebab yang ku tahu...kebenar itu akan memerdekakan aku.

4 Nov 2008

Pemilih Tertinggi dalam Sejarah Pilpres AS

Selasa, 4 November 2008 07:34 WIB
TRI CITY, SELASA - Jumlah warga Amerika Serikat yang benar-benar akan memilih diperkirakan minimal 135 juta orang dari 153,1 juta orang yang sudah mendaftar. Ini adalah jumlah tertinggi dalam Pemilu Presiden AS sejak tahun 1920 ketika wanita AS mulai boleh memilih.
Upaya gencar kubu Partai Demokrat menyemangati warga untuk memilih merupakan faktor utama di balik naiknya minat warga untuk memilih. John Della Volpe, ahli politik dari Universitas Harvard, kepada wartawan Indonesia mengatakan, porsi terbesar di balik peningkatan jumlah pemilih adalah besarnya minat warga muda untuk memilih. Menurut Volpe, ini adalah kategori pemilih usia 18-24 tahun, yang menginginkan perubahan dan pro-Barack Obama. Berdasarkan informasi dari The Center for the Study of the American Electorate dari American University, Washington DC, warga yang akan benar-benar memilih sekitar 73,5 persen dari yang mendaftar. Sejak 1920, persentase ini adalah yang tertinggi dan lebih baik dari 72,1 persen yang tercatat pada tahun 1964. Pada hari terakhir kampanye, Senin (3/11), John McCain berkampanye di tujuh negara bagian, dimulai dari Florida, dilanjutkan ke Tennessee (Tri City), Virginia, Pennsylvania, Indiana, New Mexico, dan Nevada. Obama akan berkampanye di Virginia, dan North Carolina, Florida. Hari Minggu (2/11), di Florida, McCain memohon kepada warga untuk memilihnya. ”Gedung Putih bukan tempat bagi orang sebagai latihan, tetapi tempat bagi orang yang berpengalaman,” kata McCain, menirukan ucapan Hillary Clinton saat berhadapan dengan Obama dalam pemilu pendahuluan. Ini adalah sindiran kepada Obama, yang dipersepsikan kurang berpengalaman. Sementara itu, di Cincinati, Ohio, Minggu, Obama mengatakan, ”Jangan lengah. Kita akan mengubah sejarah. Warga penat dengan orang yang sama, yang tak punya ideologi yang pas untuk mengatasi masalah. Saya juga bisa menggugah sejumlah besar pendukung Republik, yang juga haus akan perubahan.” Dalam perkembangan terbaru, pamor Sarah Palin, yang sempat melejitkan kubu Republik, makin pudar. Berdasarkan jajak pendapat New York Times/CBS News poll, pekan lalu, 59 persen mengatakan Palin tak siap dengan pekerjaan. Warga juga yakin Obama lebih dipercaya sebagai pihak yang akan memilih orang-orang berkualitas untuk membantunya. Hal lain yang menunjukkan keunggulan Obama adalah program pajak Obama akan menguntungkan warga berpenghasilan 100.000-250.000 dollar AS per tahun. Sekitar 95 persen warga AS berada pada kategori ini. Ini adalah data dari Tax Policy Center, usaha patungan antara Urban Institute, Brookings Institution, dan Deloitte (perusahaan akuntan) atas permintaan The New York Times. Iklan kampanye berdurasi 30 menit dari kubu Obama juga berhasil menaikkan pamor Obama sepanjang pekan lalu, sebagaimana juga ditayangkan di Univision, MSNBC, BET, dan TV One yang ditonton 25 juta orang. ”Saya terkejut dengan jumlah pemirsa yang menonton iklan Obama,” kata Leslie Moonves, pemimpin CBS. Perhatian media juga lebih terfokus pada kampanye Obama, yang dua kali lebih besar dari McCain. Kubu McCain tetap mengatakan permainan belum berakhir dan dia akan memenangi pemilu. David Plouffe, jubir kampanye Obama, lewat e-mail kepada Kompas juga mengatakan tidak menyangka Demokrat unggul di Georgia dan North Dakota, daerah tradisional Republik. Menurut Reuters, Obama unggul di enam dari delapan negara bagian kunci. Dikatakan kunci karena negara bagian ini memiliki porsi suara terbesar. Obama unggul di Florida, dengan porsi 27 suara, Ohio (20), Missouri (11), Virginia (13), Nevada (5), dan Pennsylvania (21). McCain unggul di North Carolina (15) dan Indiana (11). Ini adalah negara bagian yang juga disebut sebagai daerah pertempuran karena negara bagian lain sudah fanatik kepada calon presiden dari Republik atau Demokrat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar