WELCOME TO WEB FGPBP

Mungkin anda berfikir, akulah manusia yang paling tidak beruntung dan bodoh, karena kecintaan ku terhadap negeri ku lebih besar dari yang kau dapat dari ku...tapi satu hal yang kau tahu, bahwa aku berjalan bersama suatu kebenaran yang dunia telah menolaknya...sebab yang ku tahu...kebenar itu akan memerdekakan aku.

24 Agu 2010

Komisi Hak Asasi Manusia di Papua Mengutuk Kekerasan terhadap Wartawan

VHRmedia, Jayapura - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di Papua mengutuk kekerasan terhadap wartawan, yang sering terjadi pada bulan-bulan terakhir.
Sekretaris Komnas HAM di Papua Frist Ramandey mengatakan bahwa kematian wartawan tersebut telah membahayakan demokrasi di Papua. SOURCE
"Jurnalis adalah rekan kerja dari Komisi Hak Asasi Manusia. Kematian wartawan di Merauke berarti bahwa demokrasi di Papua telah meninggal, "kata Ramandey pada hari Senin (8 / 23).
Ramandey menyarankan agar polisi tidak bisa mengecilkan pembunuhan Ardiansyah Matrais, seorang wartawan di Merauke, dan Ridwan Salamun, yang meninggal di Tual, Maluku Tenggara.
"Saya telah melihat fenomena yang unik. Ada pembunuhan kepada wartawan selama satu bulan. Apa yang terjadi di sini? "Tanya Ramandey.
Kantor Komnas HAM Papua akan membentuk tim untuk menyelidiki kematian Matrais Ardiansyah.
Komisi sudah kecewa oleh Kantor Kepolisian Daerah Papua (Polda Papua) untuk menunda penyelidikan kematian Ardiansyah's.
"Kami berharap koordinasi antara komisi, Aliansi Jurnalis Independen Indonesia, dan Persatuan Wartawan Indonesia mengungkapkan kematian wartawan ini.Tapi kami akan mendorong polisi untuk memecahkan masalah ini segera, "jelas Ramandey.
Ardiansyah Matrais, seorang wartawan dari TV Merauke, ditemukan mati di daerah Gudang Arang, Juli lalu 30. Di satu tempat lain, Ridwan Salamun, seorang wartawan dari TV Ming, telah mati selama bentrokan di Tual, Maluku Tenggara, pada tanggal 21 Agustus 2010. (E1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar