WELCOME TO WEB FGPBP

Mungkin anda berfikir, akulah manusia yang paling tidak beruntung dan bodoh, karena kecintaan ku terhadap negeri ku lebih besar dari yang kau dapat dari ku...tapi satu hal yang kau tahu, bahwa aku berjalan bersama suatu kebenaran yang dunia telah menolaknya...sebab yang ku tahu...kebenar itu akan memerdekakan aku.

8 Jun 2009

Keamanan di Papua Jadi Perhatian Khusus

Menkopolhukam, Mendagri, KaSAL, Kapolri dan Sejumlah Pejabat Tinggi TNI/Polri Kemarin Tiba di JayapuraJAYAPURA-Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Laksamana TNI (Pur) Widodo AS mengakui kunjunganya ke Provinsi Papua akan membahas berbagai hal, termasuk masalah keamanan di Tanah Papua. "Banyak hal yang perlu kita lihat, bagaimana persiapan Pemilu dan masalah keamanan di Papua serta lainnya," kata Widodo AS kepada wartawan saat tiba di Kota Jayapura bersama rombongan, Senin (8/6) kemarin. Widodo AS juga mengatakan kunjungannya ini juga untuk mengetahui bagaimana kelancaran jalannnya pemerintahan dan pembangunan terkait dengan pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus, apalagi ada Inpres No. 5 Tahun 2008 tentang percepatan pembangunan di Papua dan masalah lainnya. Ditanya soal kasus di Kapeso, Distrik Mamberamo Hilir, Kabupaten Mamberamo Raya, Menkopolhukam tampaknya belum mau berkomentar banyak. "Kapolda kan sudah memberikan statemen, saya kira permasalahan keamanan secara umum tentu harus dikelola dengan baik, karena keamanan pasti akan berpengaruh bukan saja untuk diri sendiri, tapi juga pertahanan," imbuhnya.Sementara itu, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri tampaknya juga masih enggan berkomentar soal kasus di Lapter Kapeso yang sempat dikuasai oleh kelompok sipil bersenjata pimpinan Decky Imbiri. "Besok saja ya, dengan Menkopolhukam jam 07.00 WIT," ujarnya singkat usai pertemuan dengan jajaran Polda Papua di Gedung Sasana Krida, Dok II Jayapura, semalam.Sementara itu, kunjungan kerja Menkopolhukam bersama jajaran Polhukam ke Jayapura, Provinsi Papua ini, menggunakan pesawat khusus TNI AU Boeing 737-200 yang tiba di Bandara Sentani Kabupaten Jayapura pukul 16.00 WIT. Turut dalam rombongan Menkopolhukam ini, Mendagri Mardiyanto, KSAL Laksamana Madya Y Didik Heru Purnomo, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri, Kepala BIN Syamsir Siregar, Kepala Bais TNI Mayjen TNI Syafnil Armen. Selain itu, Deputi I Poldagri Kemenkopolhukam, Mayjen Karseno, Deputi IV Hanneg Mayjen TNI (Mar) Slamet Santoso, Deputi V Kamnas yang juga mantan Kapolda Papua, Irjen Pol Budi Utomo, Deputi II BIN Hardiyanto Rachman, Asops Panglima TNI Mayjen TNI Supiadin AS, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Anshori Tadjudin, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Suprapto, Koor Sahli Panglima TNI Mayjen TNI Sudarmaidy yang juga mantan Kasdam XVII/Cenderawasih, Deops Kapolri Irjen Pol S Y Wenas, Kakor Brimob Irjen Pol Iman Sudjarwo, Wakabaintelkam Brigjen Pol Drs Pratiknyo, Sespri Menkopolhukam Laksma TNI Dadang Irawan dan Koorspri Panglima TNI Yudi Suwaswanto. Setelah sempat beristirahat sebentar di VIP Room Bandara Sentani, rombongan kemudian menuju ke penginapan di Swiss-Belhotel Papua, sedangkan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri, mantan Kapolres Jayapura ini, menggelar pertemuan dengan jajaran Polda Papua yang berlangsung di Gedung Sasana Krida Kantor Gubernur Dok II Jayapura. Hanya saja, dalam pertemuan yang berlangsung hampir 1 jam lebih tersebut, tertutup bagi wartawan dan setelah acara selesai Kapolri pun enggan berkomentar ketika diwawancarai wartawan. Pada malam harinya, rombongan petinggi TNI dan Polri ini mengadakan pertemuan tertutup dengan Muspida Papua di gedung negara.Dalam pertemuan tertutup yang berlangsung sekitar 2 jam lebih tersebut, Widodo AS mendengar sejumlah persoalan di Papua serta juga membahas mengenai hal-hal yang menyangkut agenda nasional yang dilaksanakan dalam waktu dekat ini.Kepada Wartawan, Menkopolhukam, mengaku, dalam rapat tertutup itu ada beberapa hal yang dibahas. Pertama, mengenai kelanjutan penyelenggaraan pemilu mendatang terutama pemilihan presiden (Pilpres) yang lebih baik."Ya meski pada pemilu legisaltif lalu masih menyisahkan gugatan disana sini, tapi meski demikian pemilu mendatang kita harus upayakan lebih baik lagi," ungkapnya kepada wartawan, usai rapat tertutup dengan para Muspida Provinsi Papua, di Gedung Negara, Senin, (8/6), tadi malam.Kedua menyangkut akurasi data Daftar Pemilihan Tetap (DPT) serta persoalan pendistribusian logistik yang terkait dengan kondisi cuaca dan medan geografis daerah.Yang mana sesuai dengan laporan KPUD Provinsi Papua kepada dirinya bahwa pada pemilu 9 April 2009 ada sekitar 150 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang terlambat dalam logistiknya sehingga pesta demokrasi pun terganggu alias proses pemilihan tidak berjalan dengan lancar."Pertemuan ini bagaimana membuat suatu perencanaan yang lebih cermat, dan semoga dapat terselesaikan secara baik termasuk dalam pelaksanaan Pilpres itu sendiri," imbuhnya.Berikutnya, mengenai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Papua, khususnya mengenai pemanfaatan dana otsus yang digunakan secara optimal dan efektif dalam mensejahterakan dan memandirikan masyarakat dalam kehidupannya.Dan sesuai dengan keterangan dari Wakil Gubernur Alex Hesegem bahwa di Papua, otsus di Papua disalurkan juga dalam bentuk alokasi dana Rencana Pembangunan Kampung (Respek) yang mana dipadukan dengan kebijakan pusat yaitu Program Nasional Pembangunan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Dan menurutnya itu sangat strategis.Ditambahkan Widodo AS, bahwa pada pertemuan itu turut membahas mengenai masalah keamanan di Papua yang secara obyektif ia melihat ada terjadi eskalasi.Untuk itu semua pihak dminta supaya bersama-sama,sebab hal itu selain mengganggu proses pemilu tapi juga mengganggu pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan.Meski demikian, kata Widodo AS, persoalan gangguan keamanan itu sebaiknya jangan dilihat secara fenomena fisik saja, tapi juga dilihat juga bahwa apakah persoalan itu apakah ada faktor penyebabnya yang lain, misalnya akibat persoalan sosial ekonomi dan lainnya.Ditempat yang sama Ketua MRP, DR. Agus Alua, menandaskan, Menkopolhukam dalam rapat tersebut hanya ingin mendengar dan kemudian ditampung untuk disampaikan nantinya ke pusat.Soal gangguan keamanan akhir-akhir ini, menurutnya gejalanya aneh, sehingga aksi-aksi penyerangan itu apakah mereka adalah benar-benar OPM murni ataukah OPM buatan. Nah ini harus diselidiki dan dibuktikan oleh pihak kepolisian.Dalam jadwal kunjungan kerja Menkopolhukam tersebut, tadi malam disambut Gubernur Papua dan dilanjutkan dengan pertemuan Menkopolhukam dan rombongan dengan Gubernur Papua, Gubernur Papua Barat, Ketua MRP, Ketua DPRP, Ketua DPRD Papua Barat, Ketua KPU Papua dan Papua Barat, Ketua Panwaslu Papua dan Papua Barat, Bupati dan Walikota Jayapura. Selanjutnya, Selasa (9/6) hari ini, Menkopolhukam dan rombongan dijadwalkan melakukan pertemuan khusus dengan Pangdam XVII/Cenderawasih dan Kapolda Papua di Mapolda pukul 08.00 WIT, dilanjutkan pertemuan dengan Pangdam, Kapolda, Gubernur Papua, Bupati Sarmi dan Penjabat Bupati Mamberamo Raya.Pukul 10.00 wit, Menkopolhukam dan rombongan dijadwalkan akan melakukan pertemuan dengan aparat keamanan TNI dan Polri, termasuk seluruh pejabatnya. Setelah itu, rombongan kembali ke Jakarta. (nls/bat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar