WELCOME TO WEB FGPBP

Mungkin anda berfikir, akulah manusia yang paling tidak beruntung dan bodoh, karena kecintaan ku terhadap negeri ku lebih besar dari yang kau dapat dari ku...tapi satu hal yang kau tahu, bahwa aku berjalan bersama suatu kebenaran yang dunia telah menolaknya...sebab yang ku tahu...kebenar itu akan memerdekakan aku.

31 Okt 2008

Lima Presiden AS Kulit Hitam

Jumat, 31 Oktober 2008 | 10:09 WIB
Oleh Simon Saragih

Hingga sekarang, apalagi masa dulu, isu ras, terutama antara kulit hitam dan kulit putih, merupakan isu politik. Bahkan, AS sebagai negara besar pernah dihebohkan dengan konflik SARA. Isu ini hampir selalu mewarnai pemilu AS, bahkan pemilu presiden.

Bahkan, ada masanya darah campuran seorang capres atau presiden AS juga dikutak-katik. Dalam perjalanan sejarah AS, ada beberapa presiden AS berdarah campuran kulit hitam.

Joel A Rogers dan Dr Auset Bakhufu pernah menulis sebuah buku yang menyebutkan setidaknya ada lima presiden kulit hitam di AS. Hal ini sebenarnya relatif masuk akal.

Soalnya jumlah pria Eropa yang bermigrasi ke AS dulu kala lebih banyak dari jumlah wanita yang melakukan hal serupa. Lagi pula, pada saat itu, tindakan memerkosa pria kulit putih atas perempuan kulit hitam bukanlah kriminal.

Andrew Jackson (presiden ketujuh periode tahun 1829-1837) adalah salah satu dari anak ”haram” itu. Sebagaimana ditulis di The Virginia Magazine of History Volume 29, Jackson adalah putra kulit putih perempuan asal Irlandia yang ”menikah” dengan seorang pria kulit hitam yang saat itu berstatus budak. Bahkan, salah satu saudara Jackson telah dijual sebagai budak di Carolina.

Joel Rogers mengatakan, Andrew Jackson Sr meninggal sebelum Presiden Andrew Jackson Jr (kemudian menjadi presiden AS) lahir. Namun, Jackson Senior meninggalkan seorang istri dari kulit putih. Rogers mengatakan, ibu presiden itu hidup di daerah pertanian Crawford, California.

Di daerah pertanian itu ada budak-budak kulit hitam dan salah satu budak itu adalah ayah Andrew Jr. Dengan kata lain, terjadi perselingkuhan antara seorang budak kulit hitam dan ibunya.

Thomas Jefferson, presiden ketiga AS (tahun 1801-1809), juga salah satu keturunan kulit hitam. Setidaknya berdasarkan buku yang ditulis Thomas Hazard tahun 1867 berjudul The Johnny Cake Papers.

Hazard mewawancarai seorang warga bernama Paris Gardiner, yang mengatakan pernah hadir pada salah satu masa kampanye presiden pada tahun 1796. Saat itu seorang lain yang juga hadir pada kampanye itu menyeletuk bahwa Thomas Jefferson adalah putra dari seorang ayah berdarah separuh Indian squaw (dari garis ibu) dan mulato Virginia (dari garis ayah).

Dalam bukunya, The Slave Children of Thomas Jefferson, Samuel Sloan juga menulis bahwa Jefferson menghancurkan semua berkas, potret, dan pengaruh pribadi ibunya, Jane Randolph Jefferson, ketika meninggal pada 31 Maret 1776.

Dia bahkan menulis surat ke setiap orang yang pernah menerima surat dari ibunya, meminta mereka mengembalikan surat itu. Sloan menulis, ”Ada sesuatu yang aneh, bahkan psikopatik, tentang perjalanan jauh Thomas Jefferson hanya untuk menghancurkan semua kenangan tentang ibunya untuk mengamankan 18.000 kopi surat-suratnya sendiri dan dokumen-dokumen lain untuk peruntungan pribadi. Seseorang harus bertanya, ’Apa yang coba dia sembunyikan?’” demikian isi salah satu buku Sloan.

Abraham Lincoln, presiden ke-16 (1861-1865) AS, juga berdarah non-putih. Rogers mengutip ibu Lincoln, yang mengatakan bahwa Abraham Lincoln adalah anak tak resmi seorang keturunan Afrika. William Herndon, rekan pengacara Lincoln, mengatakan bahwa Lincoln memiliki kulit agak gelap dan rambut melilit dan berdarah Etiopia.

Dalam buku Herndon berjudul The Hidden Lincoln disebutkan bahwa Abraham Lincoln adalah anak berdarah campuran kulit hitam. Para penantang Lincoln membuat kartun yang menggambarkannya sebagai seorang negro dengan nama julukan ”Abraham Africanus the First”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar