WASHINGTON, MINGGU - Calon presiden AS dari partai Republik John McCain menyamakan rivalnya dari partai Demokrat Barack Obama bagaikan tokoh sosialis Eropa yang mendukung advokasi penyebaran kekayaan. Dengan waktu pemilihan presiden AS yang tinggal 2 minggu lagi, kampanye antara 2 kubu partai semakin memanas saat Obama menangkal tudingan McCain itu dengan menyatakan rivalnya tersebut tak menaruh perhatian pada masyarakat kelas menengah Amerika yang memerlukan potongan pajak.
Kedua calon presiden AS tersebut saling menyerang di isu pemotongan pajak. Baik McCain dan Obama saling menuduh telah menyalahgunakan isu masyarakat ekonomi menengah di tengah berlangsungnya krisis keuangan.McCain dilaporkan semakin agresif dalam debat nasional maupun kampanye pribadinya beberapa hari terakhir pada saat beberapa hasil jajak pendapat belakangan menunjukkan bahwa ia ketinggalan poin dari Obama baik secara nasional maupun di negara bagian yang selama ini dianggap sebagai pendukung Republik. Obama menyatakan kebijakan pajaknya akan mencakup pemotongan sebesar 95 persen untuk masyarakat pekerja.
Obama menetapkan kebijakan untuk menaikkan pajak hanya pada keluarga yang berpenghasilan 250.000 dollar AS per tahun. McCain berargumentasi bahwa 40 persen masyarakat AS tak membayar pajak penghasilan karena sudah pensiun atau tak memenuhi kriteria upah minimum regional.
Oleh karena itu, McCain menganjurkan usulan pemotongan pajak satu-satunya adalah dengan menawarkan berbagai paket kredit.Kubu Republik dan Demokrat akan menyaksikan secara seksama komentar yang akan disampaikan oleh mantan menteri luar negeri AS Colin Powell tentang pilihan pensiunan jenderal berbintang empat itu terhadap presiden AS mendatang.
Komentar Colin Powell itu akan dimuat secara ekslusif dalam wawancara dengan televisi NBC "Meet the Press" Minggu (19/10) pagi waktu setempat atau Minggu malam (WIB). Dukungan Powell yang selama ini berpihak ke Obama diperkirakan akan menjadi pukulan telak bagi McCain yang selama ini meragukan latar belakang senator Illinois itu untuk menjadi presiden AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar