Mama Yosepha Alomang dan Pater John Jonga, Kamis (17/12), menunggu di RS Bhayangkara untuk melihat jasad Kelly Kwalik.
Artikel Terkait:
Senin, 21 Desember 2009 | 11:03 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Aryo Wisanggeni GTIMIKA, KOMPAS.com — Tokoh pejuang HAM dan peraih penghargaan Yap Thiam Hien, Mama Yosepha Alomang, menyatakan, Kelly Kwalik bukan seorang teroris. Alomang menyatakan, Kelly Kwalik tidak pernah memprovokasi kekerasan yang selama ini terjadi di Papua.
Hal itu disampaikan Mama Yospeha Alomang ketika berorasi di hadapan para pelayat Kelly di Kantor DPRD Kabupaten Mimika. "Kelly Kwalik bukan teroris, Kelly Kwalik bukan penjahat. Kelly Kwalik bukan provokator," kata Mama Yosepha, sapaan keseharian Alomang.
Mama Yosepha sendiri dikenal sebagai pejuang HAM yang pernah disiksa dengan dikurung di dalam peti kemas oknum aparat keamanan di Papua.
Mama Yosepha menyatakan, pengalaman sejarah yang dialami orang asli Papua menunjukkan justru aparat keamanan yang ada di Papua yang acap kali memprovokasi terjadinya kekerasan di tanah Papua. "Mereka memprovokasi, pemerintah juga diprovokasi. Bukan Kelly Kwalik yang memprovokasi," kata Alomang.
Mama Yosepha Alomang juga mengecam penyergapan yang menewaskan Kelly Kwalik pada 16 Desember karena dinilai tidak adil. "Kelly Kwalik itu jenderal besar, tapi kamu tangkap dia di mana? Kamu tangkap di hutan kah? Kamu tangkap dia di laut kah? Kapolda harus bertanggung jawab dengan datang ke Timika dan menyerahkan jenazah Kelly Kwalik kepada saya. Sebab, saya adalah mamanya," kata Alomang yang berorasi 5 meter di depan peti jenazah Kelly itu.
Hingga pukul 12.30 WIT, jumlah pelayat masih terus bertambah dan jumlahnya sudah lebih dari 700 orang. Salah satu panitia pemakaman Kelly, Hans Magal, mengumumkan, Misa Requiem akan dimulai pukul 13.30. "Setelah Misa Requiem selesai, peti jenazah akan dibuka untuk memberikan kesempatan kepada semua orang memberikan penghormatan terakhir," kata Magal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar