WELCOME TO WEB FGPBP

Mungkin anda berfikir, akulah manusia yang paling tidak beruntung dan bodoh, karena kecintaan ku terhadap negeri ku lebih besar dari yang kau dapat dari ku...tapi satu hal yang kau tahu, bahwa aku berjalan bersama suatu kebenaran yang dunia telah menolaknya...sebab yang ku tahu...kebenar itu akan memerdekakan aku.

21 Agu 2009

Buru Sekjen KNPB, 3 Bintang Kejora Diamankan


Termasuk Dokumen Rencana Penyerangan Gudang TNI/Polri
JAYAPURA-Genderang perburuan terhadap Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Demus Wenda yang mengaku bertanggungjawab atas berbagai pengibaran bendera Bintang Kejora mulai dilakukan secara serius oleh aparat kepolisian .
Terkait hal ini, aparat kepolisian gabungan Polresta Jayapura dan Polsekta Abepura, Jumat (21/8) kemarin, melakukan penggerebekan terhadap dua lokasi yang selama ini diduga sebagai tempat persembunyian Demus Wenda.
Dua lokasi itu yakni di rumah warga yang terletak di belakang Kompleks BTN Puskopad Atas dan di perbukitan Tanah Hitam, kelurahan Awiyo, Distrik Abepura, Kota Jayapura.
Dalam operasi yang dipimpin Kapolsekta Abepura AKP Dominggus Rumaropen dan Kasat Reskrim Polresta Jayapura AKP Y Takamully SH, MH itu, aparat menemukan 3 bendera Bintang Kejora ukuran 60 cm x 115 cm, puluhan butir amunisi berbagai kaliber, puluhan senjata tajam, dan sejumlah dokumen tentang TPN/OPM, termasuk rencana-rencana penyerangan gudang Dolog dan gudang TNI/Polri.
Dari pantauan Cenderawasih Pos yang ikut langsung dalam operasi itu, setelah dilakukan apel pasukan di Mapolsekta Abepura yang dipimpin Kapolsekta Abepura, pukul 11.00 WIT, pasukan sebanyak 2 pleton yang diback up 1 regu anggota Brimobda Sulsel penugasan, langsung bergerak ke salah satu rumah penduduk di belakang BTN Puskopad, yaitu milik seorang warga bernama Jovi Wenda.
Namun, setelah minta izin ke pemilik rumah untuk dilakukan penggeledahan, ternyata Demus Wenda tidak berada di tempat itu. Pemilik rumah dan beberapa warga yang tinggal di tempat itu mengaku, Demus Wenda tidak pernah berada di rumah tersebut.
Tidak percaya begitu saja dengan keterangan mereka, Kapolsekta beralih ke rumah sebelahnya yang masih satu keluarga.
Dengan berpura-pura ingin melihat-lihat dapur rumah, Kapolsekta mendapati sejumlah busur, anak panah, dan jubi yang diikat dan ditutup dengan karung. Saat itu juga, Kapolsekta perintahkan anggota untuk mengamankan barang bukti tersebut.
Tidak itu saja, anggota juga menemukan sejumlah dokumen kartu pengenal anggota West Papua Interesr Association (WPIA) lengkap dengan fotonya serta lembaran bekas stempel pasukan TPN/OPM yang dibagi dalam komando-komando sektor.
Dari situ, pasukan bergerak ke salah satu rumah warga daerah perbukitan Tanah Hitam yang diduga sebagai tempat persembunyian Demus Wenda.
Setelah minta izin pemilik rumah bernama Dani Kogoya untuk dilakukan penggeledahan di kamar rumah tersebut, anggota menemukan 3 bendera Bintang Kejora, 49 butir peluru kaliber 5,56 mm, 51 butir peluru kaliber 7,62 mm, 4 parang, 3 kapak serta dokumen-dokumen tentang struktur organisasi TPN/OPM, termasuk buku-buku rencana aksi penyerangan.
Di rumah ini, aparat juga mengamankan pemilik rumah Dani Kogoya dan tujuh warga yang berada di rumah tersebut, masing-masing Tadius Kogoya (21), Illani Jihan (30), Mekki Tabuni (24), Diswenda L Leoraya (22), Pendita Rahopai (35), Rerema Jihara (32) dan Elinius Kogoya (20). Mereka semua masih status saksi dan masih dimintai keterangan.
Kapolresta Jayapura AKBP Robert Djeonso, SH mengungkapkan, operasi yang dilakukan ini sebagai wujud keseriusannya untuk memburu dan menangkap para pelaku serta penanggungjawab pengibar bendera Bintang Kejora yang selama ini terjadi di wilayah Kota Jayapura.
"Berdasarkan hasil informasi-informasi yang dihimpun dari sejumlah orang, dua lokasi tersebut sering dijadikan tempat persinggahan saudara Demus Wenda. Makanya untuk menindaklanjuti informasi itu, kita datangi tempat tersebut," ujar Kapolresta, kemarin.
Kapolresta mengungkapkan, meskipun target yang dicari belum ditemukan, berdasarkan bukti-bukti yang berhasil diamankan petugas, diduga kuat dua lokasi itu selama ini menjadi tempat pengendali berbagai aksi pengibaran bendera Bintang Kejora, termasuk penyerangan Mapolsekta Abepura.
Sebab, berdasarkan pengamatan terhadap tiga lembar bendera Bintang Kejora tersebut, ternyata ada kemiripan terhadap bendera Bintang Kejora yang berkibar di Abe Pantai, belakang Kampus Uncen Waena dan Youtefa Grand Perumnas IV.
"Yang jelas penemuan sejumlah barang bukti atribut perjuangan Papua Merdeka dan organisasi TPN/OPM itu masih akan kita kembangkan. Makanya sejumlah saksi masih kita periksa untuk mengetahui peranan mereka termasuk kepemilikan sejumlah barang bukti tersebut," tandasnya. (mud/cr-157/fud)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar